NUKILAN HASAN AL BANN
Puisi ini di catat untuk tatapan penggemar bahasa indah kesusteraan dalam bentuk puisi.
Asal-usul Kiri
dari mana datangnya kiri?
dari inti turun ke sisi
mengapa satu sisi dipanggil kiri?
karena sisi yang satu sudahlah kanan
ah, kiri selalu dirundung tiri
ih, kanan terus disanjung kandung
padahal kiri seibu dengan kanan
bapa kanan dan kiri tiada berlainan
Medan, 2009
Takdir Kiri
kalau ia tahu pedihnya hina
tak kan sudi ia menjadi kiri
kanan semata mulia
kiri senantiasa celaka
kalau ia tahu petaka tanya
sejak semula ia pilih pelupa
karena makin sering bertanya
makin dituding subversif!
Medan, 2009
Bukan Kiri Tak Mau
Berjabat Tangan
bukan kiri tak hendak menjulur salam
karena itu sudah jatah kanan
bukan kiri tak ingin memulai langkah
karena langkah baik cuma milik kanan
jika kanan lalai menyuapkan makanan
kiri berkenan menjadi pengganti
jika kiri berhalangan menguas ampas hadas
mengapa kanan pergi sembunyi?
Medan, 2009
Setia
di leherku
kau tebaskan
pedang kenangan
senantiasa
di jantungmu
aku tancapkan
belati rindu
selalu
Medan, 2009
Da...
selamat jalan!
secarik fotoku yang lusuh
simpanlah di saku sajakmu
setiap waktu dapat kau rogoh
tatkala kenangan tentangku
tergelincir di licin anganmu
Medan, 2009
Sungai Deli
sepasang mata yang penat adalah engkau
deraimu selitak lenguh sapi
tak sudah diperah
tak tuntas diperas
engkau tahu, kampung medan kian memukau
pohon-pohon menyala
gedung-gedung menimang kilau
meski tubuh jalan menyandang banyak luka
deli, gericik yang parau
pusar segala risau
rambut panjang yang lalai disisir
ibu yang kerap dienyah-diusir
aku tahu, orang-orang menelurkan matahari
dari perut merkuri
sedang rahimmu cuma semayaman nyeri
semata laci bagi kesah dan dendam mimpi
deli
deli
puisi yang ditikam sepi berkali-kali
tapi tak mati-mati
Medan, 2008
Tiada ulasan:
Catat Ulasan